Kamis, 24 Februari 2011

4Salim Academic Initiative

Paket Beasiswa SNPMTN 4Salim

Merupakan paket pendidikan, pelatihan dan pengajaran kepada siswa-siswa Kota Banjar yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

Dengan durasi pendidikan intensif selama 5 Bulan sebelum SNMPTN dilaksanakan. Khusus kepada siswa-siswi tingkat akhir Sekolah Menengah Atas dan sederajat.

Pengenalan Perguruan Tinggi dan Apa itu SNMPTN plus bimbingan MOTIVASI kepada SISWA-SISWI Tingkat 1 dan 2 Sekolah Menengah Atas dan Sederajat dilaksanakan 5 Kali Berturut-turut (2 Kali Kepada siswa Tingkat 1 Semester Akhir dan 3 Kali Kepada siswa Tingkat 2 Semester Akhir)

Apa saja yang didapat?

1. Penempatan di kota tujuan SNMPTN (dititipkan kepada kakak-kakak tingkat yang berada di perguruan tinggi bersangkutan dalam Organisasi Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Kota Banjar

2. Dibimbing untuk mengikuti SNMPTN sampai selesai

3. Tips dan Trik masuk Perguruan Tinggi non-SNMPTN

4. Peluang Beasiswa Lain
Tes Bidang Studi Dasar

1. Matematika:

When your students are ready for it you can teach them advance concepts in algebra, geometry and logic. This will better prepare them for when they get to high school and college.

Basic Math (Download) Package 183

Basic Math (Download) Package 185
Basic Math (Download) Package 283

Basic Math (Download) Package 285

Basic Math (Download) Package 383

Basic Math (Download) Package 385

A strong Math foundation will surely ensure that your students will retain the concepts you have taught them and the interest that will get them through the harder concepts they may encounter in the future. Thanks to you for making Math fun and easy for them to learn.

2. Bahasa Indonesia

Download Indonesia Language Test Snmptn 2009

Indonesia Language Written Test – Code Snmptn 183

Indonesia Language Written Tes – Code Snmptn 185

Indonesia Language Written Tes – Code Snmptn 283

Indonesia Language Written Tes – Code Snmptn 285

Indonesia Language Written Tes – Code Snmptn 383

Indonesia Language Written Tes – Code Snmptn 385


3. Bahasa Inggris


english-tenses


Download English Written Test – Code Snmptn 2009

English Written Test – Code Snmptn 183

English Written Test – Code Snmptn 185

English Written Test – Code Snmptn 283

English Written Test – Code Snmptn 285

English Written Test – Code Snmptn 383

English Written Test – Code Snmptn 385


Download

[pdf] Buku Panduan Peserta SNMPTN 2010 PDF [1400 Kb]
[pdf] Panduan Informasi SNPTN 2010 PDF [214 Kb]

* File diatas bebas untuk di download dan di sebar-luaskan.

Senin, 21 Februari 2011

Prof. Muhammad Yunus: “Change The World”




Commencement address at MIT by:

Muhammad Yunus

"Each of you has the power to change the world"
Muhammad Yunus

Selamat pagi.

Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk berbicara pada upacara wisuda di institusi yang prestisius ini.

Sungguh perasaan yang mengagumkan berada di sini hari ini. Bersama Anda semua, bagian dari pikiran-pikiran paling cemerlang di dunia, tepat pada saat Anda memutuskan jalan mana yang akan Anda tempuh dalam hidup. Anda merepresentasikan masa depan dunia ini. Pilihan yang Anda putuskan untuk diri Anda sendiri akan menentukan nasib umat manusia. Akan selalu seperti itu. Terkadang kita menyadari hal itu, tapi seringnya tidak. Saya harap Anda akan tetap menyadarinya dan mempersembahkan karya yang membuat Anda diingat bukan hanya sebagai generasi yang kreatif tapi sebagai generasi kreatif yang memiliki kesadaran sosial (socially-conscious creative generation). Cobalah.

Saya tidak pernah membayangkan bahwa hidup saya akan bermanfaat bagi yang lainnya. Namun, di usia 17-an, dengan rasa frustasi dengan situasi ekonomi yang sangat buruk di Bangladesh, saya memutuskan untuk mencoba apakah saya dapat membuat diri saya berguna bagi satu orang miskin dalam sehari di desa dekat kampus universitas tempat saya mengajar.


Saya menemukan diri saya dalam keadaan yang tidak familiar. Saya harus menemukan jalan keluar. Karena saya tidak memiliki peta, saya bersandar pada insting dasar untuk melakukannya. Setiap saat saya dapat mundur dari jalan yang tidak jelas ini, tapi saya tidak melakukannya. Saya tetap berjalan menemukan jalan saya sendiri. Beruntung, di akhir, saya menemukannya. Itu adalah mikrokredit dan Grameen Bank.

Sekarang, ketika saya membayangkannya kembali, saya dapat berkelakar tentang itu. Saat orang-orang bertanya, “Bagaimana Anda membuat semua aturan dan prosedur yang sekarang dikenal sebagai sistem Grameen?” Jawaban saya adalah: “Itu sangat mudah dan sederhana. Saat saya membutuhkan sebuah aturan atau prosedur dalam pekerjaan kami, saya hanya melihat pada bank konvensional dan melihat apa yang mereka lakukan pada situasi yang sama.


Saya pelajari apa yang mereka lakukan dan saya lakukan kebalikannya.


Itulah cara kami membuat aturan kami. Bank konvensional mendatangi orang kaya, kami mendatangi orang miskin; aturan mereka adalah ‘semakin banyak yang anda miliki, semakin banyak yang anda dapatkan.’ Maka aturan kami adalah—‘makin sedikit yang anda miliki, makin besar perhatian yang anda dapatkan. Jika anda tidak memiliki apa-apa, anda mendapatkan prioritas tertinggi.’ Mereka meminta jaminan, kami membebaskannya, seperti kami tidak pernah mendengar apa-apa tentang itu.


Mereka membutuhkan pengacara dalam menjalankan bisnis mereka, kami tidak. Tidak ada pengacara yang terlibat dalam setiap transaksi pinjaman kami. Mereka dimiliki oleh yang kaya, kami dimiliki oleh yang termiskin, the poorest women to boot. Saya dapat terus menambahkan ke dalam daftar ini untuk menunjukkan bagaimana Grameen melakukan berbagai hal dengan cara yang sebaliknya.”


Apakah ini merupakan kebijakan yang sistematis – dengan melakukan kebalikannya? Tidak. Tetapi itulah yang membuat ini dapat berjalan pada akhirnya, karena tujuan kami berbeda. Saya bahkan tidak menydarinya sampai seorang bankir senior mengingatkan saya dengan mengatakan:

“Dr. Yunus, Anda mencoba menempatkan sistem perbankan dengan terbalik.” Saya langsung setuju dengannya.


Saya bilang:

“Ya, karena sistem perbankan berdiri di atas kepalanya.”

Saya tidak dapat melihat kezaliman para lintah darat di desa ini. Pertama saya meminjamkan uang untuk menggantikan pinjaman dari lintah darat. Lalu saya pergi ke bank untuk meminta mereka meminjamkan uang kepada orang-orang miskin. Mereka menolak.

Setelah berbulan-bulan saya menemui jalan buntu saya meyakinkan mereka dengan menawarkan diri saya sendiri sebagai penjamin. Inilah bagaimana mikrokredit lahir di tahun 1976. Hari ini Grameen Bank meminjamkan uang kepada 7,5 juta peminjam, 97%-nya wanita.


Mereka yang memiliki bank. Bank telah meminjamkan $7 miliar di Bangladesh sampai sejauh ini. Secara global, 130 juta keluarga miskin menerima mikrokredit. Bahkan bank tidak berubah banyak. Mereka tidak keberatan mengeluarkan satu triliun dollar dalam sub-prime crisis, tapi mereka masih tidak mau meminjamkan US$ 100 kepada seorang wanita miskin walaupun faktanya pinjaman seperti itu secara umum memiliki catatan pengembalian mendekati 100%.


Saat fokus pada mikrokredit, kami melihat perlunya bentuk intervensi lain untuk menolong penduduk pedesaan, secara umum, dan masyarakat miskin, secara khusus. Kami mencoba melakukan intervensi di sektor kesehatan, teknologi informasi, energi terbarukan, dan beberapa sektor lainnya.

Karena kami bekerja dengan wanita miskin, isu kesehatan dengan cepat menarik perhatian kami. Kami menawarkan asuransi kesehatan. Kami dapat sukses mengembangkan program kesehatan yang efektif melalui asuransi kesehatan, tapi tidak dapat mengembangkan program ini karena keterbatasan tenaga dokter.


Para dokter enggan tinggal di pedesaan. (Ini menjadi kendala besar sehingga kami memutuskan untuk membuat sekolah medis untuk menghasilkan dokter.) Melalui program ini, seorang penduduk membayar US$ 2.00 per tahun sebagai premi asuransi, untuk mendapatkan perlindungan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga. Ini berjalan berkesinambungan secara finansial.

Saya menjadi sangat percaya pada kekuatan teknologi informasi untuk mengubah kehidupan masyarakat miskin. Ini mendorong saya untuk membuat perusahaan telepon selular yang dinamakan Grameen Phone. Kami membawa telepon ke desa-desa di Bangladesh dan memberikan pinjaman kepada wanita miskin untuk membeli telepon selular sehingga mereka dapat menjual jasa mereka dan menghasilkan uang. Program ini langsung berjalan sukses.

Tujuh puluh persen penduduk Bangladesh tidak memiliki akses listrik. Kami ingin menjawab isu ini dengan memperkenalkan solar home system di pedesaan. Kami menciptakan perusahaan terpisah yang dinamakan Grameen Shakti atau Grameen Energy. Perusahaan tersebut menjadi sangat sukses dalam mempopulerkan solar home system, bio-gas, dan kompor masak ramah lingkungan.


Sudah ada 155.000 rumah yang menggunakan solar home system, dan ditargetkan mencapai satu juta rumah di tahun 2012. Begitu kami menciptakan berbagai perusahaan dalam bidang energy terbarukan, teknologi informasi, tekstil, pertanian, peternakan, pendidikan, kesehatan, keuangan, dsb, saya penasaran mengapa bisnis konvensional tidak melihat bisnis seperti kami melihatnya. Mereka memiliki tujuan yang berbeda dengan kami. Kami merancang bisnis kami dengan suatu cara, mereka merancang dengan cara yang lain.


Bisnis konvensional didasarkan pada kerangka teori yang dihasilkan oleh para perancang sistem ekonomi kapitalis. Dalam kerangka ini, bisnis harus menjadi entitas yang memaksimalkan keuntungan. Semakin agresif sebuah bisnis mengejar keuntungan, semakin baik sistem berfungsi – kita diberitahu seperti itu. Semakin besar keuntungan, semakin sukses bisnis tersebut; semakin bahagia para investor.


Dalam pekerjaan saya tidak pernah terjadi pada saya bahwa saya harus memaksimalkan keuntungan. Semua perjuangan saya adalah untuk membawa setiap perusahaan saya kepada level paling tidak dapat berkelanjutan secara mandiri. Saya mendefinisikan misi bisnis saya dengan cara yang berbeda dengan bisnis-bisnis tradisional.


Begitu saya melakukannya, ternyata saya sedang melawan prinsip dasar sistem kapitalis – maksimalisasi keuntungan. Karena saya berkomitmen untuk mencari solusi saya sendiri untuk mencapai misi bisnis saya, saya sama sekali tidak melihat yang sudah ada. Fokus saya satu-satunya adalah memastikan apakah jalan yang saya tempuh membawa saya pada tempat yang saya tuju.

Saat itu berhasil saya merasa sangat bahagia.

Saya tahu bahwa maksimalisasi keuntungan membuat orang senang. Saya tidak memaksimalkan keuntungan, tetapi bisnis saya benar-benar menjadi sumber kebahagiaan saya. Jika Anda melakukan apa yang saya lakukan, Anda juga akan merasa sangat bahagia!

Saya yakin bahwa maksimalisasi keuntungan bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan dalam bisnis. ‘Bisnis’ telah diinterpretasikan terlalu sempit dalam kerangka kapitalisme yang sekarang ada.

Interpretasi ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia itu satu dimensi. Kebahagiaannya akan bisnis berhubungan dengan besarnya keuntungan keuntungan yang dia ciptakan. Dia tampil seperti robot pembuat uang.

Tetapi kita semua tahu bahwa manusia yang sebenarnya adalah makhluk multidimensional. Tidak satu-dimensional seperti diasumsikan teori mereka.

Untuk manusia yang sebenarnya, menghasilakan uang adalah tujuan antara, bukan akhir. Tetapi bagi pebisnis dalam teori yang ada sekarang, menghasilkan uang merupakan tujuan akhir.

Interpretasi sempit ini telah menimbulkan banyak kerusakan. Semua pebisnis di seluruh dunia telah mengimitasi pebisnis satu-dimensional sepersis mungkin untuk memastikan mereka mendapatkan sebanyak-banyaknya dari sistem kapitalis. Jika Anda adalah pebisnis, Anda harus menggunakan kacamata maksimalisasi-keuntungan setiap saat. Sebagai hasilnya, yang Anda lihat di dunia ini hanyalah kesempatan meningkatkan keuntungan. Permasalahan penting yang kita hadapi di dunia tidak dapat diselesaikan karena mata maksimalisasi-keuntungan tidak dapat melihatnya.

Kita dapat dengan mudah memformulasikan kembali konsep pebisnis tadi untuk mendekatkannya kembali kepada manusia yang sebenarnya.

Untuk memahami ke-multidimensional-an manusia kita dapat mengasumsikan bahwa terdapat dua sumber kebahagiaan yang berbeda di dalam dunia bisnis

1) memaksimalkan keuntungan, dan

2) mencapai beberapa tujuan sosial yang direncanakan.


Karena terdapat pertentangan yang jelas di antara kedua tujuan tersebut, dunia bisnis haruslah dibangun oleh dua jenis bisnis yang berbeda


1) bisnis yang memaksimalkan keuntungan, dan


2) bisnis sosial. Tipe kebahagiaan spesifik akan datang dari tipe bisnis yang spesifik.

Maka seorang investor akan memiliki dua pilihan – dia dapat berinvestasi pada salah satu atau keduanya. Perkiraan saya kebanyakaan orang akan berinvestasi pada keduanya dalam proporsi yang bervariasi. Ini berarti orang akan menggunakan dua kacamata – kacamata maksimasi-keuntungan dan kacamata bisnis sosial.


Ini akan membawa perubahan yang besar di dunia. Pebisnis yang memaksimalkan keuntungan akan terkejut melihat bagaimana dunia akan terlihat berbeda ketika mereka melepas kacamata maksimasi-keuntungan dan mengenakan kacamata bisnis-sosial. Dengan melihat dunia dari dua perspektif yang berbeda, para pengambil keputusan bisnis akan dapat memutuskan dengan lebih baik, membuat tindakan lebih baik, dan keputusan dan tindakannya akan mengantarkan pada dunia yang lebih baik.

Saat saya bertanya-tanya apakah ide bisnis sosial ini masuk akal bagi dunia korporasi, saya mendapatkan kesempatan untuk berbicara pada pimpinan Danone Group Mr. Franck Riboud tentang hal ini. Ia langsung menganggap ide ini masuk akal. Bersama, kami menciptakan perusahaan Grameen Danone sebagai bisnis sosial di Bangladesh. Perusahaan ini memproduksi yoghurt yang diperkaya dengan mikro-nutrisi yang tidak dimiliki oleh anak-anak kekurangan nutrisi di Bangladesh.


Karena ini bisnis sosial, Grameen dan Danone, tidak akan pernah mengambil dividen melebihi investasi awal. Yang menjadi perhatian perusahaan adalah berapa banyak anak yang mengatasi kekurangan gizi setiap tahunnya.

Inisiatif berikutnya datang dari Credit Agricole of France. Kami menciptakan Grameen Credit Agricole Microfinance Foundation untuk menghasilkan bantuan finansial kepada organisasi mikrofinansial dan bisnis sosial.

Kami menciptakan perusahaan air kecil untuk menghasilkan air minum berkualitas tinggi di sebuah kluster pedesaan di Bangladesh. Ini merupakan perusahaan join ventura dengan Veolia, perusahaan air terkemuka di dunia. Bangladesh memiliki masalah air minum yang buruk .


Di sebagian besar wilayah Bangladesh, tubewell air sudah terkontaminasi arsen sangat tinggi, permukaan air tercemar. Perusahaan bisnis sosial ini akan menjadi prototipe dalam menyuplai air minum yang aman secara berkelanjutan dan terjangkau oleh masyarakat yang mengalami krisis air. Sekali hal ini terlaksana, ini akan bisa direplikasi di desa lainnya, di dalam dan luar Bangladesh.

Kami sudah berhasil mendirikan sebuah rumah sakit mata spesialis operasi katarak, dengan kapasitas dapat menangani 10.000 operasi per tahun. Ini merupakan perusahaan bisnis sosial join ventura dengan Green Children Foundation yang didirikan oleh dua penyani di awal tahun duapuluhan, Tom dan Milla, dari Inggris dan Norwegia.

Kami telah menandatangani kesepakatan join ventura dengan Intel Corporation, untuk menciptakan perusahaan bisnis sosial bernama Grameen-Intel untuk membawa pelayanan berbasis teknologi informasi kepada masyarakat miskin dalam bidang kesehatan, pemasaran, pendidikan dan pengiriman uang.

Kami pun menandatangani kesepakatan join ventura bisnis sosial dengan Saudi German Hospital Group untuk membangun beberapa rumah sakit di Bangladesh.

Lebih banyak lagi perusahaan dari seluruh dunia menunjukkan ketertarikannya dalam join ventura bisnis sosial seperti ini. Perusahaan sepatu terkemuka ingin menciptakan bisnis sosial untuk memastikan tidak ada orang yang bepergian tanpa sepatu. Sebuah perusahaan farmasi terkemuka berkeinginan membentuk perusahaan join ventura bisnis sosial untuk memproduksi suplemen gizi yang cocok bagi ibu hamil dan wanita muda Bangladesh, dengan harga termurah yang mungkin.

Kami juga sedang dalam diskusi untuk meluncurkan perusahaan bisnis sosial untuk memproduksi anti nyamuk kimia untuk melindungi masyarakat Bangladesh dan Afrika dari malaria dan nyamuk penular penyakit lainnya.

Generasi muda dapat memberikan tenaga baru dalam upaya mengubah arah dunia ini.

Kalian bisa menjadi generasi kreatif yang berkesadaran sosial yang dinantikan oleh dunia ini.


Anda dapat memberika kreatifitas Anda untuk merancang bisnis sosial yang brilian untuk mengatasi kemiskinan, penyakit, kerusakan lingkungan, krisis pangan, penipisan sumber daya alam, dsb. Setiap orang dari kalian memiliki kampuan untuk mengubah dunia (Each one of you is capable of changing the world).


Untuk memulai semua itu, yang setiap orang dari kalian harus lakukan adalah merancang business plan untuk bisnis sosial. Setiap prototipe dari bisnis sosial dapat berupa bisnis kecil yang cantik. Namun, jika itu bekerja dengan baik, seluruh dunia dapat dirubah dengan mereplikasinya di ribuan lokasi.


Pengembangan prototipe adalah kuncinya. Dalam merancang suatu prototipe, apa yang kita butuhkan adalah pemikiran kreatif berorientasi sosial. Bisa jadi ada di salah satu di antara kalian. Tidak peduli apa yang Anda lakukan dalam hidup Anda, jadikan itu sebagai titik tolak untuk merancang atau bergabung dengan setidaknya satu bisnis sosial untuk menyelesaikan satu masalah yang paling menyedihkan bagi Anda.


Jika Anda punya rancangan dan uang, maju dan lakukanlah. Jika Anda punya rancangan tetapi tidak punya uang, hubungi dekan Anda – dia akan menemukan uangnya. Saya belum pernah mendengar bahwa MIT memiliki masalah dalam mencari uang saat memiliki hot idea di tangannya. MIT bahkan mampu menciptakan pendanaan bagi pengembangan bisnis sosial dalam mengantisipasi permintaan Anda.

Saya dapat mengatakan dengan sangat empatik kepada Anda bahwa dalam konteks kapasitas manusia, tidak ada perbedaan antara orang miskin dengan orang yang berada. Semua manusia diciptakan beserta potensi yang tak terbatas. Tak terkecuali orang miskin. Tetapi dunia di sekeliling mereka tidak pernah memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengetahui bahwa setiap orang dari mereka membawa bakat yang menakjubkan. Bakat tersebut masih tidak diketahui dan terbungkus. Tantangan kita adalah untuk menolong orang-orang miskin mengeluarkan bakatnya.

Kemiskinan tidak diciptakan oleh orang-orang miskin, melainkan diciptakan oleh sistem. Kemiskinan merupakan an artificial imposition on people. Sekali Anda terjatuh keluar dari sistem, sistem itu akan bekerja melawan Anda. Itu membuat Anda akan sangat sulit untuk kembali ke dalam sistem.


Bagaimana kita mengubah ini?


Darimana kita memulai?

Tiga intervensi dasar akan membuat perubahan besar dalam sistem yang ada:


a) memperluas konsep bisnis dengan memasukkan “bisnis sosial” ke dalam kerangka pasar,


b) menciptakan pelayanan finansial dan kesehatan yang inklusif yang dapat dijangkau oleh setiap orang di planet ini,


c) merancang perangkat teknologi informasi yang sesuai, dan pelayanan-pelayanan untuk masyarakat paling bawah dan buatlah agar mudah dijangkau oleh mereka.

Generasi Anda memiliki kesempatan untuk memutus masa lalu dan menciptakan dunia baru yang indah. Kita melihat masalah yang diakibatkan oleh sifat individualistis terus berkembang dan secara agresif mengakumulasi ekonomi. Jika kita membiarkan itu terjadi tanpa ada perubahan serius, kita akan segera mencapai titik dimana kita tidak bisa kembali. Di antara hal lainnya, ekonomi tipe ini sudah serius mengancam planet kita melalui distorsi iklim.


Pikiran yang hanya mengejar keuntungan telah membuat kita lupa bahwa planet ini adalah rumah kita; bahwa kita harus membuatnya aman dan indah, bukan membuatnya lebih tidak-layak-huni setiap harinya dengan mengampanyekan gaya hidup yang mengabaikan semua peringatan keselamatan.

Pada titik ini, izinkan saya memberi Anda kabar baik. Tidak peduli seberapa parah permasalahan ini terlihat, jangan kalah karena besarnya masalah. Masalah besar sering kali merupakan gabungan dari masalah-masalah kecil. Selesaikanlah komponen yang terkecil dari masalah. Maka masalah besar itu akan menjadi masalah kecil, dan Anda dapat menyelesaikannya dengan mudah. Anda akan dikejutkan dengan mengetahui seberapa banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikannya. Anda dapat menjinakkannya atau menghilangkannya dengan berbagai tindakan ekonomi dan sosial, termasuk bisnis sosial. Lakukan tindakan yang paling efisien dalam kondisi tersebut.


Menyelesaikan masalah besar tidak harus selalu melalui tindakan besar, atau inisiatif global atau bisnis besar. Itu dapat dimulai dengan tindakan yang kecil. Jika Anda melakukannya segera, itu dapat berkembang menjadi tindakan global dalam waktu singkat.


Bahkan masalah terbesar dapat dipecahkan dengan intervensi kecil yang dirancang dengan baik. Di situlah di mana Anda dan kreativitas Anda digunakan. Intervensi ini dapat sedemikian kecil sehingga setiap orang dari Anda dapat menyelesaikan masalah itu dari garasi Anda. Jika Anda memiliki satu atau dua teman untuk bekerja bersama, itu akan jauh lebih baik. Dan dapat menyenangkan juga.

Anda lahir di zaman ide-ide. Ide adalah sesuatu yang seorang lulusan MIT tidak akan kehabisan. Pertanyaan yang ingin kuutarakan sekarang –

apa manfaat yang ingin Anda buat dari mereka (ide-ide itu)?

Menghasilkan uang dengan menjual atau menggunakan ide-ide Anda?


Atau mengubah dunia dengan ide-ide Anda?


Atau keduanya?


Terserah Anda untuk memutuskan.

Ada dua tugas yang jelas berada di hadapan Anda –


1) untuk menghilangkan kemiskinan di dunia sekali untuk semua, dan


2) untuk mengarahkan dunia di jalur yang benar untuk memperbaiki semua kerusakan yang telah kita lakukan terhadap lingkungan akibat ketidakpedulian dan keegoisan kita. Waktunya tepat. Inisiatif Anda dapat menghasilkan hasil yang besar, bahkan mengantarkan Anda untuk meraih tujuan-tujuan ini. Maka generasi Anda akan menjadi generasi paling sukses dalam sejarah umat manusia. Anda akan mengajak cucu Anda ke museum kemiskinan dengan penuh kebanggaan bahwa generasi Anda akhirnya telah berhasil.


Selamat, karena telah menjadi bagian dari generasi yang memiliki ruang kemungkinan yang menggairahkan, dan selamat lagi kepada Anda semua untuk keberhasilan Anda di masa depan dalam menciptakan dunia baru di mana semua orang di planet ini dapat berdiri tegak sebagai manusia.


Terima kasih.

Rabu, 16 Februari 2011

Novel Asyik 4Salim

Banjar di siang hari..

Matahari hampir tegak lurus dengan orang-orang yang sedang sibuk beraktifitas di kota kecil itu. Temperature-nya mungkin sekitar 30 derajat atau lebih. Sudah beberapa bulan ini memang air hujan enggan untuk turun ke bumi, karena ia menunggu titah Sang Pencipta untuk jatuh di waktu yang tepat..


Di salah satu sudut kota, tampak kumpulan orang memadati satu-satunya stasiun kota yang sudah berumur puluhan tahun itu. Beberapa orang sudah terbiasa menghabiskan hari di sini.. mas-mas yang memangku dagangan asongan, si mbok yang menggendong bakul berisi sayur dan lontong untuk membuat pecel, lelaki paruh baya yang membawa beberapa tangkai mainan boneka kertas, sekilas mirip wayang kulit.. juga sekumpulan anak-anak yang membawa susunan tutup botol yang ia rangkai dalam sabatang kayu untuk mengiringinya melantunkan lagu-lagu indah di dalam kereta nanti..

Semua tempat duduk sudah dipenuhi oleh calon penumpang yang hendak bepergian meninggalkan kota Banjar, entah ke arah Barat atau Timur.. tapi kalo dilihat dari cara berpakaian mereka dan barang bawaannya, kemungkinan mayoritas dari mereka adalah calon penumpang kereta Pasundan yang tidak lama lagi akan sampai di stasiun ini, dan siap mengantarkan para penumpang hingga ke ujung Timur pulau Jawa.

Ya, alat transportasi ini masih menjadi primadona masyarakat, terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Selain murah, setiap orang bebas membawa barang apa pun yang hendak mereka sertakan.. mulai dari karung, dus, sepeda, bahkan sesekali terdengar kokok ayam di bawah kursi penumpang. Tidak usah dibayangkan tentang kenyamanan selama perjalanan. Namun walau bagaimana pun, kereta itu tetap setia mengantarkan mereka ke tempat tujuan.. setiap hari.. dari Barat ke Timur, dari Timur ke Barat.. dan menjadi saksi segala peristiwa, kebahagiaan dan kesedihan jutaan orang yang ada di dalamnya..

Siang itu.. seorang pemuda berjaket hitam sedang asyik membaca buku di salah satu tempat duduk di stasiun. Tas ransel berukuran sedang ia simpan tepat di depan kakinya. Sesekali ia tersenyum, sesekali ia mengernyitkan dahi, dan lain waktu ia terlihat tertegun, berfikir serius dan mengangguk-anggukkan kepalanya.. ternyata ia sedang mambaca sebuah novel, novel berjudul "Ayat-Ayat Cinta" karangan Habiburrahman El Shirazy, yang baru ia beli beberapa hari yang lalu dari Masjid Kampus sebelum pulang ke Banjar. Novel yang sarat hikmah, mengandung motivasi, inspirasi, dengan tidak melupakan unsur-unsur sastra dan romantisme dalam ceritanya. Ia yakin suatu hari nanti novel ini akan menjadi best seller, dan layak mendapatkan penghargaan..

Oh ya, namanya Aga, Aga Mahardika.. namun neneknya biasa memanggilnya Adin.. seorang Mahasiwa di salah satu perguruan tinggi ternama di Jogjakarta. Saat ini ia baru memasuki semester 3 perkuliahannya..

Dan yang ditunggu-tunggu pun datang..

TUT TUUUT TUT TUUUUUT!!!!

Suara kelaksonnya melengking membangunkan si Mbah yang sedang tidur lelap di samping Adin, ternyata ia hendak pergi ke Sidareja. Dengan tanpa komando, secara serempak orang-orang bangun dari tempat duduknya dan menghampiri kereta yang hampir berhenti..

Sesaat setelah pintu dibuka, orang-orang dengan serta merta berdesak-desakan untuk bisa masuk dan mendapatkan tempat duduknya masing-masing. Adin yang tau kemana si Mbah yang duduk bersamanya tadi akan pergi mencoba membantunya untuk masuk dan mencarikan tempat duduk untuk beliau.. namun usaha Adin sia-sia.. alih-allih bisa mendapatkan kursi kosong untuk si Mbah, untuk jalan di lorong itu pun cukup sulit saking penuhnya. Dengan sedikit berdesak-desakkan Adin menuntun si Mbah ke tengah gerbong yang agak longgar.. dan tiba-tiba seorang perempuan berkerudung merah bangkit berdiri dan berkata,

"Bu, silahkan Ibu duduk di sini..."

Adin pun menuntun si Mbah ke tempat duduk perempuan berkerudung merah tersebut.

"Terima kasih ya Nduk..", ucap si Mbah sambil tersenyum..

Adin pun menyusul mengucapkan terima kasih, "Terima kasih Mba.."

Tanpa sengaja Adin mengangkat kepalanya dan melihat wajah perempuan berkerudung merah tersebut.. dan.. SUBHANALLAH... lirihnya dalam hati.. dan seketika Adin menundukkan kembali pandangannya sambil beristighfar.. ada desiran halus di dalam hatinya ketika melihat wajah perempuan tersebut.. dan Adin tau bahwa setan akan memainkan peranannya waktu itu..

"Sama-sama Mas.. " Suaranya yang halus sekali lagi menggetarkan hati Adin, kembali dia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang tau akan kelemahan manusia..

Adin dan perempuan berkerudung merah itu kini berdiri dengan jarak yang tidak begitu jauh. Cukup lama keduanya terdiam hingga akhirnya perempuan berkerudung merah pun membuka pembicaraan..

"Neneknya Mas?"

"Oh.., eh.., bukan Mba.. Tadi kami kenalan di Stasiun.. beliau mau ke Sidareja.." Jawab Adin agak sedikit gugup.

"Oh saya kira neneknya Mas.. memang Mas sendiri mau ke mana?"

"Saya mau ke Jogja Mba.."

"Ke Jogja? sama dong Mas.. saya juga mau ke Jogja.. Mas kuliah ya? kuliah dimana? jurusan apa? angkatan berapa?" perempuan itu tampak antusias mengetahui pemuda yang ada di hadapannya sama-sama akan pergi ke Jogja, dan ia senang ada teman untuk berbincang selama di perjalanan..

"Saya kuliah di UGM jurusan ELINS angkatan 2004″

"Oh ya? Kebetulan.. Saya juga kuliah d UGM lho Mas, jurusan Kedokteran.."

HAH! KEDOKTERAN UGM? hati Adin sangat kaget mendengar bahwa perempuan yang berada di hadapannya ini, dengan penampilan sederhana, menggunakan baju putih bermotif bunga, bercelana jeans dan menggendong tas ransel.. rasanya sulit dipercaya kalo dia mahasiswi Kedokteran UGM, bagaimana mungkin anak Kedokteran UGM, perempuan, mau naik kereta ekonomi seperti ini sendirian.. banyak tanda tanya di dalam hati Adin..

Sementara perempuan yang di depannya terus berbicara sulit dibendung..

"Saya baru masuk tahun ini.. kemarin saya habis pulang dulu ke Bandung menghadiri nikahan kakak saya.., eh ELINS itu apa toh Mas? kok saya baru denger.."

"Elektronika Instrumentasi Mba, di fakultas MIPA.."

"Oh.. ada ya? wah.. maklum Mas, saya ini kurang gaul, hehe.. oh ya, gimana Mas perasaannya setelah satu tahun menjadi mahasiswa? asyik ya?"

"Ya.. Alhamdulillah Mba.."

"Lho, kok cuma Alhamdulillah.. kayaknya Mas ini orangnya aktif di organisasi ya? ikut apa aja Mas?"

Belum sempat Adin menjawab pertanyaan itu, kereta sudah sampai di Stasiun Sidareja, si Mbah yang tadi duduk di tempat perempuan itu bangkit berdiri, pamit dan segera menuju ke pintu kereta dengan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Adin dan perempuan berkerudung merah tersebut..

Perempuan itu pun kembali duduk di kursinya.. sebenarnya ia masih ingin banyak berbincang dengan pemuda yang baru ia kenal tersebut.. tetapi dengan kondisi duduk seperti itu sementara Adin berdiri di tempat yang sedikit memiliki jarak, agak sungkan untuk berbincang-bincang dalam kondisi tersebut.. tidak enak dengan orang-orang yang ada di sekitarnya..

Sementara jauh di lubuk hatinya, ada sedikit rasa kagum dengan pemuda yang baru dikenalnya.. pemuda yang mau menolong seorang nenek tua yang baru dikenalnya.. sikapnya santun, dan satu hal yang membuat ia sedikit heran, selama ia berbincang dengannya, pemuda itu tampak tidak mau bertatap muka dengannya, ia lebih sering tertunduk dan melihat ke sekeliling, hanya sesekali saja ia melihat dirinya.. namun dengan cara berkomunikasi seperti itu, ia pun tidak merasa bahwa dirinya tidak dihormati, tidak.. bahkan ia merasa dirinya sangat dihormati.., karena selama ini, jika ia berbicara dengan lawan jenis, ia seringkali merasa tidak nyaman dengan tatapan lawan bicaranya itu.. namun kali ini berbeda..

Adin masih berdiri, ia kembali melanjutkan pengembaraannya bersama Fahri di dalam novel "Ayat-Ayat Cinta", ia sudah sampai di bagian ketika Fahri mengkhitbah wanita yang ternyata itu adalah Aisha, perempuan yang pernah ia kenal dalam sebuah peristiwa di kereta..

Sementara Adin sedang asyik dengan novelnya, ternyata perempuan berkerudung merah itu sesekali mengamati Adin dari tempat duduknya.. ia sebetulnya penasaran buku apa yang sedang dibaca pemuda itu.. sepertinya ia begitu asyik membaca lembar demi lembar buku tersebut..

Kali ini Adin menyerah.. sudah sampai Kebumen, tapi nampaknya belum ada juga kursi kosong, ia sudah tidak kuat lagi untuk berdiri, akhirnya ia duduk beralaskan koran yang sudah ia siapkan dari rumah.. ya, ini adalah hal biasa baginya.. duduk beralaskan koran, dilalui orang yang lalu lalang, mulai dari pedagang, pengemis, pengamen.. semua itu sudah biasa baginya..bahkan kalo perjalanan malam hari ia juga sudah terbiasa tidur di gerbong kereta beralaskan koran.. semuanya bisa ia nikmati..

Kereta pun terus melaju kencang.. melewati area pesawahan, menembus hutan, membelah bukit, menyeberangi sungai.. sementara orang-orang yang ada di dalamnya kini lebih banyak yang terlelap, mungkin mereka cukup lelah dengan perjalanan yang panjang dan dalam kondisi udara yang cukup panas ini.. tak terkecuali Adin dan perempuan berkerudung merah itu.. mereka sedang asyik dengan mimpinya masing-masing..

Dan tak lama berselang, kereta pun sudah sampai di wilayah Jogja.. daerah yang tadi dilalui hanya hamparan sawah dan bukit, sekarang sudah berjejer deretan rumah di kanan dan kiri rel kereta api.. sesekali terlihat antrian kendaraan yang setia menunggu untuk membiarkan kereta ini lewat membelah jalan.. dan akhirnya kereta pun sampai di Stasiun Jogja.. namun tidak di sini, kereta ini tidak akan berhenti di sini.., stasiun itu hanya diperuntukkan bagi kereta-kereta yang ditumpangi oleh kalangan menengah ke atas.. jadi mereka harus sedikit bersabar untuk sampai di stasiun berikutnya..

TUUT TUUUT TUUUUUUT!!!

"SELAMAT DATANG DI STASIUN LEMPUYANGAN"

Nah di sini lah kereta itu akan berhenti, dan di sinilah Adin dan perempuan berkerudung merah itu beserta para penumpang yang hendak ke Jogja mengakhiri perjalanannya siang itu.. perjalanan yang sangat melelahkan..

Adin segera bangkit dari duduknya dan siap-siap untuk menuju pintu keluar.. sementara perempuan berkerudung merah pun mulai menyiapkan diri..

Ketika kereta berhenti, perempuan berkerudung merah itu mulai berjalan menuju pintu keluar, namun ia melihat ada buku tergeletak di tempat dimana pemuda tadi duduk.. ia segera mengambil buku itu, dan saat ia mau berteriak memanggil pemuda itu, dia sudah lenyap diantara kerumunan orang yang keluar dari kereta.. ia coba segera keluar, tapi nihil.. ia tidak bisa menemukan pemuda itu..

Ia lantas melihat novel itu, "Ayat-Ayat Cinta" dan membuka covernya barangkali ada identitas di dalam buku tersebut.. dan di halaman pertama, di pojok kanan bawah, sebuah paraf dan sebuah nama tertulis di sana.. SALADIN..

Ia kini tau bahwa pemuda yang tadi sempat berbincang di kereta dengannya, meski tidak sempat berkenalan, bernama SALADIN.. ia kuliah di jurusan ELINS UGM angkatan 2004.. mudah-mudahan informasi itu cukup untuk mencarinya dan mengembalikan buku yang kini berada di tangannya..

-- to be continued --

=======================

Balikpapan, 17 Juli 2010 : 17.57 WITA

Oleh: Kang Agus Haeruman

Selasa, 15 Februari 2011

Beasiswa

Ini Lho, Beasiswa ke AS untuk SMA/D-III!

Salah satu program beasiswa dalam Fulbright Scholarship yang ditawarkan kepada pelajar Indonesia adalah Community College Initiative Program (CCIP). Program beasiswa studi nirgelar ini diharapkan dapat dimanfaatkan para pelajar untuk mengembangkan profesionalitas mereka di tingkat community college di Amerika Serikat (AS).

Adapun bidang-bidang studi yang diprioritaskan menerima beasiswa ini adalah pertanian, teknik, bisnis dan administrasi, ilmu kesehatan (keperawatan), teknologi informasi, media, dan manajemen kepariwisataan.

Bagi yang berminat, pelamar disyaratkan memiliki ijazah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Diploma (D-1, D2 atau D3). Syarat lainnya, nilai ITP minimum 500 (IELTS 5.0) atau TOEIC 650.

Memang, lulusan sarjana (S-1) juga diperbolehkan mendaftar. Hanya saja, latar belakang pendidikannya harus berbeda dengan bidang yang akan diambil. Sementara mahasiswa atau lulusan program S-2 atau S-3 tidak dapat mengikuti program ini.

Informasi mengenai beasiswa ini bisa dilihat http://www.aminef.or.id. Batas waktu pengiriman aplikasinya masih panjang, yaitu sampai 1 November 2011.

Senin, 14 Februari 2011

School of Electrical Engineering and Computer Science at Manbaul Ulum University

-"MENCERDASKAN UMAT"-

School of Electrical Engineering and Informatics
EECS at MU
Electrical Enginering & Computer Sciences IR&D Center
at Manbaul Ullum University


Visi
Menjadi Pusat Pelatihan dan Pembelajaran ICT Cyber Terdepan
Misi

1. Unggul dalam Pendidikan ICT untuk pendidikan dasar dan menengah
2. Pusat Riset, Innovasi dan Pengembangan ICT
3. Teknologi Tepat guna dalam bidang ICT
4. Pusat data dan penganalisaannya

Staf Pendidik.

Barkah Firdaus (Ko.)

Ginanjar F.M. & Dian Hadiana

Sandi Socrates

Agus Haeruman

Ngara

Dede Supriatna

Indah

Rani Kharismaya

Ricky Taufikurrahman

Riki

Ricky Aji P.

Arip Nurahman

Anton Timur J.

Wendy Afriza

Cara Cepat Melakukan Remastering Ubuntu


Persiapan

  • Siapkan file iso Ubuntu
  • Install software pendukung
  • Buang folder tmp di home directory
sudo rm -Rf tmp

Install UCK

sudo apt-get install uck

UNPACK file iso untuk di remaster

sudo uck-remaster-unpack-iso /direktori_penyimpanan/ubuntu-10.04-desktop-i386.iso
sudo uck-remaster-unpack-rootfs
sudo uck-remaster-unpack-initrd
sudo uck-remaster-chroot-rootfs

Setelah chroot-rootfs anda akan masuk ke prompt

#

Prompt ini berada di iso yang akan kita Remaster

Isikan aplikasi yang anda inginkan

Pastikan isi file sources.list benar

cp /etc/apt/sources.list /etc/apt/sources.list.original
/etc/apt/sources.list

Tambahkan software yang anda suka misalnya dengan perintah

# apt-get install namaaplikasiyangandaingintambahkan

Setelah semua selesai; lakukan

cp /etc/apt/sources.list.original /etc/apt/sources.list
rm /etc/apt/sources.list.original
umount /proc
umount /sys
exit

PACK menjadi file iso yang baru

Pack untuk menjadi iso kembali akan butuh beberapa waktu terutama dibagian pack-rootfs

sudo uck-remaster-pack-initrd
sudo uck-remaster-pack-rootfs
sudo uck-remaster-pack-iso namaisohasilremasterubuntu.iso

File iso distro baru ada di folder

cd ~/tmp/remaster-new-files
ls


Pranala Menarik

Sumber: Bpk. Onno W. Purbo, M.Sc., Ph.D.

Jumat, 04 Februari 2011

School of Electrical Engineering and Computer Science at Manbaul Ulum University

-"MENCERDASKAN UMAT"-

School of Electrical Engineering and Informatics
EECS at MU
Electrical Enginering & Computer Sciences IR&D Center
at Manbaul Ullum University


Visi
Menjadi Pusat Pelatihan dan Pembelajaran ICT Cyber Terdepan
Misi

1. Unggul dalam Pendidikan ICT untuk pendidikan dasar dan menengah
2. Pusat Riset, Innovasi dan Pengembangan ICT
3. Teknologi Tepat guna dalam bidang ICT
4. Pusat data dan penganalisaannya

Staf Pendidik.

Barkah Firdaus (Ko.)

Ginanjar F.M. & Dian Hadiana

Sandi Socrates

Agus Haeruman

Ngara

Dede Supriatna

Indah

Rani Kharismaya

Ricky Taufikurrahman

Riki

Ricky Aji P.

Arip Nurahman

Anton Timur J.

Wendy Afriza

Kesan Pada Cloud Computing

Oleh: Onno W. Purbo

Belakangan ini Cloud Computing mulai menjadi buzz word, kata-kata yang men-'jual” di dunia komputer dan Internet. Saya pun menjadi tertarik untuk melihat lebih dalam mahluk apakah sebetulya cloud itu.

Terus terang, kesan yang banyak diberikan media lebih banyak pada mereka yang berjualan layanan cloud di Internet atau di jaringan. Wajarlah karena mereka yang umumnya lebih banyak memasang iklan atau tulisan di media. Cloud terkesan bahwa antara lain,

  • Kita membutuhkan akses jaringan Internet yang kencang & reliable sekali.
  • Kita tidak membutuhkan server sendiri karena semua layanan bisa di berikan oleh Cloud dari Internet.
  • Kita tidak membutuhkan SDM IT karena semua urusan server dan IT dilakukan oleh Cloud.
  • Dll .. banyak lagi sih.

Sedemikian hebatnya kah cloud? Karena penasaran di tahun 2010 yang lalu perlahan-lahan saya coba mengumpulkan berbagai informasi dan mencoba membuat sendiri cloud server yang dapat memberikan layanan ke banyak pelanggan tersebut. Setelah bergulat selama lebih dari ½ tahun, akhirnya di bulan Desember 2010, saya berhasil membuat Cloud Server sendiri menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 10.10 yang biasanya dikenal sebagai Ubuntu Enterprise Cloud (UEC). Karena saya mengunakan Linux Ubuntu 10.10, konsekuensinya memang murah sekali. Semua detail cara membuat Cloud tersebut saya dokumentasikan dengan detail dan lengkap di

Atau bisa juga menggunakan Google dengan kata kunci Ubuntu Enterprise Cloud (UEC).

Kesan Cloud secara Umum

Komentar satu kata yang harus saya berikan pada Cloud ini adalah

DAHSYAT!!

Akan tetapi kesan yang ada lumayan berbeda dengan apa yang selama ini di gaungkan di media-media, kesan yang ada adalah,

  • Kita di perusahaan, sekolah, kampus, institusi, bahkan usaha kecil sekalipun dapat dengan mudah membuat cloud server sendiri, tanpa tergantung layanan cloud yang ada di Internet.
  • Modal minimal yang dibutuhkan untuk membuat sebuah cloud sangat kecil. Hanya 2 buah PC, satu PC biasa, satu lagi sebaiknya server betulan menggunakan processor kelas Xeon. Harga total tidak akan sampai Rp. 10 juta untuk 2 PC tersebut.
  • Cloud Server di rancang untuk menjalankan proses virtual bagi banyak instance (layanan server) yang dia berikan. Semua dilakukan secara automatis.
  • Hampir tidak ada batas jumlah core, jumlah harddisk, jumlah RAM yang di berikan pada sebuah sebuah instance asalkan kita kuat membeli mesin untuk di paralel ke jaringan cloud.
  • Dari sisi SDM, sebetulnya semua ilmu teknik komputer & jaringan yang biasa untuk server Linux tetap berlaku dan sama saja. Hanya ada sedikit ilmu tambahan untuk melakukan manajemen cloud.

Kecantikan Cloud Yang Jarang di Expose Media

Cloud mempunyai banyak kecantikan yang jarang sekali di expose oleh media massa. Ini hanya bisa terlihat saat kita membuat sendiri Cloud Server.

  • SDM IT jelas tetap dibutuhkan untuk maintain Cloud Server, memang pekerjaan yang harus dikerjakan menjadi lebih ringan untuk jumlah server yang lebih banyak. Apalagi yang membuat Web program / aplikasi Web akan tetap sangat dibutuhkan.
  • Jaringan yang kita butuhkan sebetulnya bisa saja berupa LAN biasa :) ..
  • Jika kita mempunyai Server konvensional dan overload, biasanya kita harus membeli server baru, membackup semua data, menginstall ulang, dan merecovery data. Ini akan butuh waktu beberapa hari untuk bisa nyala kembali. Di Cloud, saat layanan overload, kita hanya perlu 20 menit-an menambahkan ke jaringan sebuah Server Xeon yang langsung kita install Ubuntu Server dan butuh waktu 20 menit-an untuk up di jaringan dan langsung dapat digunakan pada instance yang sedang overload.
  • Jadi jika sebuah UKM mempunyai cloud lokal di jaringannya juga sangat memungkinkan dan sangat mudah maintenance-nya.
  • Di Ubuntu Enterprise Cloud (UEC), kita dapat secara periodik membuat snapshot / backup data / harddisk sebuah instance di cloud. Konsekuensinya, kita dapat dengan aman membackup semua data. Kita juga dapat dengan mudah, dalam hitungan jam untuk membuat Data Recovery Center (DRC). Ini sangat menguntungkan sekali bagi banyak usaha yang kritis dengan data.
  • Di Ubuntu Enterprise Cloud (UEC), kita juga dapat dengan mudah menambahkan harddisk. Ini tidak harus secara fisik kita masukan di casing server. Harddisk disini bisa berupa Network Attached Storage (NAS) yang secara virtual akan terlihat sebagai hardware harddisk di instance yang kita jalankan di cloud.
  • Kecantikan yang khusus ada di UEC, jika kita membutuhkan layanan profesional di Internet. Ubuntu Enterprise Cloud (UEC) ini compatible dengan Amazon's Elastic Computing yang berlokasi di http://aws.amazon.com/ec2/

Tentunya masih banyak sekali berbagai keuntungan yang bisa di peroleh jika kita mempunya Cloud Server sendiri.


Pranala Menarik