Sabtu, 22 Agustus 2009

Merah Saga


Merah Saga

Album : Tak Kenal Henti
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com


Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir

Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu

Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina

Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA

Terima Kasih Kepada Team Nasyid MADANI

Rabu, 12 Agustus 2009

Yuk Berwirausaha


Menjadi Entrepreneur Muslim

Islam dan Kewirausahaan


SIFAT WIRAUSAHA ISLAMI

Sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha yang sesuai dengan ajaran Islam ialah : (Buku Kewirausahaan : prof. Dr. H. Buchari Alma April 2003, Penerbit ALFABETA)

1.Sifat Takwa, Tawakal, Zikir dan Syukur

Sifat-sifat di atas harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan (praktek bisnis) sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa : barangsiapa yang takwa kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak cepat menyerah. Adalah sudah lumrah dalam bisnis mengalami jatuh bangun sebelum bisnis itu berhasil. Dunia bisnis ini sangat kompleks, persaingan sangat tajam, akan tetapi muncul pula bisnis baru yang seakan-akan tidak peduli dengan persaingan kiri kanan tersebut. Disinilah kita perlu tawakal, seperti yang dijaminkan Allah bila kita tawakal : Allah akan memberi rizki, seperti burung-burung yang keluar sangkar di pagi hari dan pulang petang dengan perut kenyang (HR.Tirmidzi). Sifat takwa dan tawakal akan tercermin dalam hubungan manusia muslim dengan Allah seperti membaca zikir dan bersyukur. Berzikir artinya selalu menyebut asma Allah dalam hati dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara dalam segala keadaan, mungkin dalam perjalanan, dalam keadaan duduk, dalam pertemuan atau rapat, dan sebagainya. Firman Allah menyatakan : Hai orang-orang yang beriman janganlah harta benda kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian untuk mengingat Allah. Barangsiapa demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi (QS. Al-Munafiqun : 9)

Selalu ingat kepada Allah membuat hati kita menjadi tenang, segala usaha dapat dilakukan dengan kepada dingin dan lancar. Tidak akan ada masalah yang membuat hati dan kepala kita menjadi panas, tidak stress. Perasaan stress atau rasa tertekan merupakan sumber penyakit modern yang mahal obatya. Bahkan kadang-kadang malah tidak ada obatnya. Kecuali mencari ketenangan seperti berlibur ke luar kota, jalan-jalan di pagi hari. Istirahat di tempat tidur, dll.

Ungkapan rasa syukur ini dapat dilakukan, baik secara diam-diam dalam hati maupun diucapkan dengan lisan atau dalam bentuk perbuatan. Semua tindakan bersyukur ini di refleksikan dalam bentuk mendekatkan diri kepada Allah.



2. Jujur

Dalam suatu hadis dinyatakan : Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan (HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar utang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain, akan membuat ketenangan lahir dan batin.


3. Niat suci dan ibadah

Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh dalam bisnis akan dipergunakan kembali di jalan Allah.



4. Azam dan Bangun Lebih pagi.

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi hari, selesai solat subuh, jangan kamu tidur, bergeraklah carilah rizki dari rabmu. Para malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.



5. Toleransi

Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis. Dengan demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah bergaul, komunikatif, praktis, tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi, toleransi terhadap langganan, dan tidak kaku.



6. Berzakat dan Berinfaq

Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya Muslim yang bergerak dalam bidang bisnis. Harta yang dikelola dalamb idang bisnis, laba yang diperoleh, harus disisihkan sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang, melainkan menjadi tabungan kita yang berlipat ganda baik didunia maupun di akhirat. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh muslim menyatakan :

Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orang yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.

Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq’Alaih).

Al-Qur’an menyatakan : barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak disangka-sangka (QS. At-Thalaq:2-3)



7. Silaturahmi

Orang bisnis seringkali melakukan silaturahmi dengan partner bisnisnya ataupun dengan langganannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam bahwa kita harus selalu mempererat silaturahmi satu sama lain. Manfaat silaturahmi ini disamping mempererat ikatan persaudaraan, juga seringkali membuka peluang –peluang bisnis yang baru. Hadis Nabi menyatakan :

Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi (HR. Bukhari).

Kegitaan produksi masa kini sudah menggunakan mesin yang serba canggih, tidak dapat dilakukan oleh orang-orang awam, akan tetapi harus menggunakan manajemen yang baik. Haruslah seorang wirausaha yang akan mengurusnya, sebab segala sesuatu urusan akan hancur apabila diurus oleh bukan ahlinya. Seperti dinyatakan dalam hadist berikut :

Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR. Bukhari).



Sabtu, 01 Agustus 2009

Bisnis itu Jihad

Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.


“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)

Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu

mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.

Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.

Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?

Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………

Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

mmnasution@eramuslim.com

Sumber:

Era Muslim