Sabtu, 12 Desember 2009

Yuk Berwirausaha

Menjadi Entrepreneur Muslim

Islam dan Kewirausahaan

BERBUAT BAIK DAPAT MENENANGKAN OTAK DAN MENYEHATKAN BADAN

(Buku Kewirausahaan : Prof. Dr. Buchari Alma (Guru Besar Ekonomi Kewirausahaan UPI Bandung)

April 2003, Penerbit ALFABETA)



Berwirausaha memberi peluang kepada seseorang untuk banyak-banyak berbuat baik, bukan sebaliknya. Berbuat baik dalam wirausaha perdagangan misalnya membantu kemudahan bagi orang yang berbelanja, kemudahan memperoleh alat pemenuhan kebutuhan, pelayanan cepat, memberi potongan, memuaskan hati konsumen, dan sebagainya.

Perbuatan baik akan menenangkan otak. Selanjutnya bila otak tenang akan membuat jasmani menjadi sehat. Banyak berbuat baik, akan sangat menyehatkan bagi sipelaku dan juga bagi orang yang melihatnya. Lebih jauh lagi mereka yang selalu ingin berbuat baik dan membantu meringankan penderitaan orang lain, otaknya senang, tubuhkan akan lebih kebal terhadap penyakit. Jadi ada hubungan antara berbuat baik dengan kesehatan badan.

Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah buku yang berjudul “The Healing Brain” (Otak yang menyembuhkan) yang ditulis oleh Robert Ornstein dan Dokter David Sobel, yang telah memenangkan American Health Award (Majalah Tempo, 25 Juli 1988).

Diungkapkannya bahwa fungsi otak yang utama bukan untuk berfikir, tetapi untuk mengendalikan system kesehatan tubuh. Menurutnya vitalitas otak dalam menjaga kesehatan ternyata banyak bergantung pada frekuensi perbuatan baik. Manusia adalah makhluk social, bergaul, bermuamalah, bekerjasama, tolong menolong, dan kegiatan komunikasi dengan orang lain adalah sebuah aspek kerja otak yang paling utama.

Berbuat baik adalah keadaan yang paling intens dalam hubungan dengan orang lain, terbukti efektif dalam menjaga keseimbangan otak. Keadaan seimbang ini diperlukan untuk mengontrol kesehatan tubuh. Pandangan-pandangan yang diungkapkan dalam buku tersebut bukan tidak beralasan, tetapi mereka beranjak dari hasil penelitian, antara lain penelitian terhadap para pekerja di bidang social, ternyata mempunyai kondisi kesehatan lebih baik dari rata-rata dan harapan hidup lebih tinggi. Penelitian selama 9 tahun terhadap orang-orang yang suka hidup menyendiri, tidak kawin, tidak bergaul, persentase mereka lebih besar terserang penyakit berat dan angka kematiannya ada dua setengah kali lebih tinggi dari kelompok orang-orang normal.

Altruisme atau perilaku yang mengutamakan membantu kepentingan orang lain, dapat meringankan tubuh dari perasaan stress berlebihan. Perbuatan baik menimbulkan rasa bahagia diri, dan ini akan merangsang pembentukan zat antibody dalam system kekebalan tubuh. Sebuah percobaan yang dilakukan David Mc Clelland meminta sejumlah pemuda menonton film tentang upaya pekerjaa social menolong orang miskin di Calcutta, India. Kadar darah responden di tes dua kali, sebelum dan sesudah menonton film. Ternyata setelah menonton kadar “Immunoglubulin A” yaitu salah satu zat antibody mengalami kenaikan yang sangat berarti. Kenaikan zat ini terjadi hanya dengan menonton orang lain berbuat baik, apalagi jika perbuatan baik itu kita lakukan sendiri.

Di dalam Islam sudah seringkali dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Mungkin anjuran ini belum diketahui betul apa maknanya. Apa yang terjadi dibalik anjuran tersebut. Apakah hanya sekedar kita membantu orang lain yang kesusahan, kita meringankan beban orang lain ? Rupanya pekerjaan berbuat baik akan menenangkan otak. Otak tenang dan sehat akan merangsang pembentukan zat antibody dalam darah, dan akan meningkatkan kekebalan tubuh.

Di dalam dunia bisnis, banyak muncul pikiran tidak tenang, stress makin meningkat dan terjadi setiap saat, ini terjadi karena ada pola usaha yang tidak benar, ada pikiran-pikiran jahat, sangat agresif dalam persaingan, ingin menjatuhkan pesaing, sering marah, ingin menang sendiri, ini adalah penyebab-penyebab yang berujung pada munculnya berbagai penyakit. Obat yang paling utama ialah selalu berbuat baik, dekat dengan Allah, bagaimanapun sibuknya kita berbisnis.

Simaklah berbagai ajaran melalui hadis dan Al-Quran yang menyuruh kita agar mempermudah urusan orang lain, apalagi bila kita memiliki posisi kunci, decision maker, atau kapan saja kita dapat membantu, jangan mempersulit hal-hal yang mudah.

Anjuran agar membuat kemudahan dan jangan mempersulit atau menggelisahkan orang lain dapat kita renungkan dari hadis berikut : yang artinya :

“Hadis Abi Musa dan Mu’adz dari Sa’id bin Abu Burdah dari ayahnya berkata: nabi telah mengutus neneknya yaitu Abu Musa dan Mu’adz ke Yaman maka Nabi berpesan : “Ringankan atau mudahkanlah, jangan mempersukar, gembirakanlah jangan menggusarkan dan saling mengalahkan diantaramu (HR. Bukhari)

Saling mengalahkan dalam hadis ini jangan berisi tegang dan saling toleransi, dan saling memberi dan saling memudahkan orang lain.

Hadis dari Anas dari Nabi SAW : Nabi bersabda :” Ringankanlah (dakwahmu) dan jangan mempersukar dan gembirakan (pengikutmu) dan jangan kamu gusarkan (jangan membuat orang lain gelisah). (HR. Bukhari)

Perilaku mau memudahkan dan membantu urusan orang lain berlaku dalam segala kehidupan, apakah kita sebagai guru, pedagang, pegawai bawahan, atasan, sopir, polisi, pelajar dll.

Jangan katakana besok apa yang dapat kita Bantu dan selesaikan sekarang.

Tidak ada komentar: