Al-Alaq 1-5
1. Bacalah atas nama Tuhanmu yang menciptakan!
2. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah! Dan Tuhanmu Sangat Pemurah.
4. Yang mengajarkan penggunaan pena.
5. Mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahuinya.
(TULIS BACA ADALAH DASAR PEMBINAAN AGAMA DAN KUNCI ILMU PENGETAHUAN)
PUSAT INOVASI, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Panduan Pembentukan Kurikulum Mentoring:
1. Sejalan dengan Al-Quran dan Al-Hadits
2. Mendukung Visi dan Misi Sekolah
3. Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan
4. Memberikan dan meningkatkan aspek, Kognitif, Apektif, Psikomotor dan Kekayaan Hati Pendidik dan Peserta Didik
5. Sejalan dengan tuntutan Zaman
6. Mempunyai Karakter Khusus yang Unik
7. Mempunyai Segmen-segmen Kurikulum Khusus (Untuk Tingkat X/1, XI/2, XII/3)
8. Mampu memecahkan permasalahan, menjawab tantangan dan mempunyai nilai tambah terhadap diri (Pementor dan Adik Mentor), Keluarga, Sekolah dan Lingkungan Masyarakat Sekitar.
Kriteria Para Pementor:
(Yang Ideal, Kita Belajar Bersama-sama menuju kearah tersebut/ No bodies Perfect ok ^_^)
KURIKULUM
Pengertian
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas). Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Kompetensi Dasar merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan pada anak yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan usianya berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati.
Hasil Belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Indikator merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi dasar. Apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
Untuk menyederhanakan lingkup kurikulum dan menghindari tumpang tindih, serta untuk memudahkan guru menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman, maka aspek-aspek perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh mencakup :
1. Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku Melalui Pembiasaan Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama serta pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Ari program pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Alloh SWT dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik.
Program pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengenali emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar.
Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi :
a. Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia, Arab, Inggris dan Sebagainya.
b. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya, teknologi dan pengetahuan akan ruang & waktu (Alam) serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir secara teliti.
c. Fisik / Motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan da melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
d. Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai karya yang kreatif.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat, serta kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk mencapai seluruh potensi dalam kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang dibakukan yang harus dicapai oleh anak melalui pengalaman belajarnya.
Standar kompetensi ini meliputi :
1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.
3. Memilih, memadukan dan menerapkan konsep-konsep dan tehnik-tehnik, pola, struktur dan hubungan.
4. Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai dunai fisik, makhluk hidup dan teknologi serta menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis da historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang beradab.
8. Berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
Makna dan Hakikat Pendidikan Islam
Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah. Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:
- Roba-Yarbu = tumbuh berkembang
- Robiya-Yarba = tumbuh secara alami
- Robba-Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan
Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan secara alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang yang terlibat di dalamnya. Pendidikan Islam bukan hal yang mengada-ada, dia memang ada.
Secara istilah makna tarbiyah adalah:
1. | Menyampaikan sesuat sampai pada tingkat sempurna sedikit demi sedikit (Al-Baydowi)
|
2. | Menumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit sampai dengan tahap sempurna (Al-Asmahadi)
|
Mengapa pendidikan Islam diperlukan?
· | Melihat kondisi nyata umat Islam
|
- Umat Islam tidak memahami Islam itu sendiri
- Akibatnya: umat terjebak dalam kondisi kebodohan, kelemahan dan kehinaan
- Umat Islam berada dalam kerusakan
- Penyebabnya:
1. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan dan takut mati
2. Saling berpecah-belah
3. Mengkotak-kotakkan ajaran Islam
4. Meninggalkan jihad
- Memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa)
- Terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk)
Solusi
Melihat kondisi umat saat ini serta memperhatikan hakikat jiwa manusia maka dibutuhkan sebuah pendidikan Islam bagi umat Islam.
Pendidikan Islam (tarbiyah Islamiyah) tersebut harus bersifat:
· | Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu (Takwiniyah)
|
· | Bertahap/terprogram (Mutadarrijah)
|
· | Menyeluruh tidak parsial (Kaaffah)
|
Karakteristik Tarbiyah Islamiyah
1. Rabbaniyyah: Rabbaniyyah baik materi, tujuan, sasaran, motivasi, metode dan caranya.
| Tujuan umum tarbiyah Islamiyah adalah beribadah hanya kepada Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah. Sasarannya adalah terbentuknya manusia-manusia rabbani (QS. 3:19). Motivasi harus karena Allah semata. Sedangkan sumber materi tarbiyah Islamiyah adalah ilmu Allah baik yang tertulis (wahyu) dan yang tidak tertulis (ayat kauniyah).
|
2. | Akhlak sebagai sarana (wasilah)
|
| Islam menghendaki agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan norma dan akhlak Islam, baik dalam pendekatan ataupun dalam penggunaan sarana. Islam melarang penggunaan sarana yang bertentangan dengan syar’i dan merusak fitrah manusia.
|
| Obyek tarbiyah Islamiyah adalah manusia seutuhnya. Tarbiyah Islamiyah berusaha menjaga keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan potensi akal, jasad dan ruh manusia. Dengan adanya keseimbangan diharapkan dapat membentuk manusia secara utuh, manusia yang memiliki kepribadian kokoh, tahan menghadapi tantangan hidup dan berguna bagi orang lain.
|
Sumber:
1. Abu Ridho, Tarbiyah Islamiyah, Inqilab Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar